SATUAN ACARA PENYULUHAN
Materi Penyuluhan : Kejang Demam
Sasaran :
Keluarga Ruang 7B RSU dr. Saiful Anwar Malang
Tempat :
Ruang 7B RSU
dr.Saiful Anwar Malang
Hari/Tanggal : Jumat/22 Februari 2013
Waktu :
30 Menit
Penyuluh :
Mahasiswa Akademi Kesehatan Rajekwesi
Bojonegoro
I.TOPIK/JUDUL
Kejang Demam
II.LATAR BELAKANG
Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga.
Selain sebagai penerus keturunan, anak pada akhirnya juga sebagai generasi
penerus bangsa. Oleh karena itu tidak satupun orang tua yang menginginkan
anaknya jatuh sakit, lebih-lebih bila anaknya mengalami kejang demam.
Kejang demam merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering
dijumpai pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal di atas 38oC) yang disebabkan oleh proses
ekstrakranium. Penyebab demam terbanyak adalah infeksi saluran pernapasan
bagian atas disusul infeksi saluran pencernaan. (Ngastiyah, 1997; 229).
Insiden terjadinya kejang demam terutama pada golongan anak umur 6
bulan sampai 4 tahun. Hampir 3 % dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah
menderita kejang demam. Kejang demam lebih sering didapatkan pada laki-laki
daripada perempuan. Hal tersebut disebabkan karena pada wanita didapatkan
maturasi serebral yang lebih cepat dibandingkan laki-laki. (ME. Sumijati,
2000;72-73)
Bangkitan kejang berulang atau kejang yang lama akan
mengakibatkan kerusakan sel-sel otak kurang menyenangkan di kemudian hari,
terutama adanya cacat baik secara fisik, mental atau sosial yang mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak. (Iskandar Wahidiyah, 1985 : 858) .
Kejang demam merupakan kedaruratan medis yang memerlukan
pertolongan segera. Diagnosa secara dini serta pengelolaan yang tepat sangat
diperlukan untuk menghindari cacat yang lebih parah, yang diakibatkan bangkitan
kejang yang sering. Untuk itu tenaga perawat/paramedis dituntut untuk berperan
aktif dalam mengatasi keadaan tersebut serta mampu memberikan asuhan
keperawatan kepada keluarga dan penderita, yang meliputi aspek promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu dan berkesinambungan serta
memandang klien sebagai satu kesatuan yang utuh secara bio-psiko-sosial-spiritual.
Prioritas asuhan keperawatan pada kejang demam adalah : Mencegah/mengendalikan
aktivitas kejang, melindungi pasien dari trauma, mempertahankan jalan napas,
meningkatkan harga diri yang positif, memberikan informasi kepada keluarga
tentang proses penyakit, prognosis dan kebutuhan penanganannya. (I Made
Kariasa, 1999; 262).
III.TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan
tentang kejang selama + 30 menit, masyarakat bisa memahami dan mengerti
tentang kejang.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan
diharapkan mampu :
a. Menjelaskan pengertian tentang kejang
b. Menjelaskan macam-macam kejang
c. Penyebab kejang
d. Tanda dan gejala kejang
e. Menjelaskan
tindakan pertolongan kejang
IV.SASARAN
Keluara
pasien yang dirawat di ruang 7B RSU dr.Saiful Anwar Malang
V.MATERI PENYULUHAN
Terlampir
VI.METODE PENYULUHAN
-Leaflet
-Banner/Lembar
Balik
VII.PROSES/KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan |
Kegiatan Penyuluh |
Kegiatan Peserta |
Metode |
Waktu |
Pembukaan |
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
4. Melakukan kontrak waktu
|
1.
Menjawab salam
2.
Mendengarkan
3.
Mendengarkan
4.
Mendengarkan
|
Ceramah |
3 menit |
Penyampaian |
Penyampaian materi :
1 Menjelaskan tentang pengertian kejang demam
2.Menyebutkan macam-macam kejang
3.Menyebutkan
penyebab kejang.
2.2.4 4.Tanda
dan Gejala kejang
5.Menjelaskan tindakam yang dilakukan saat kejang
|
1.
Mendengarkan
& memperhatikan
2.
Mendengarkan
& memperhatikan
3.
Mendengarkan
& memperhatikan
4.
Mendengarkan
& memperhatikan
5.
Mendengarkan
& memperhatikan
|
Ceramah dan tanya jawab |
20 menit |
Penutup |
1.
Mengevaluasi
pengetahuan peserta dengan menanyakan materi yang sudah dijelaskan
2.
Menarik
kesimpulan dari materi penyuluhan
3.
Menutup
penyuluhan (salam)
|
1. Menjawab pertanyaan
2. Mendengarkan dan
meperhatikan
3. Mendengarkan dan
meperhatikan
|
Tanya jawab |
7 menit |
VIII.EVALUASI PEMBELAJARAN
3. Prosedur
a. Selama proses pembelajaran berlangsung
b. Selesai penyuluhan
4. Bentuk test
Lisan
5. Jenis test
Lisan
6. Alat-alat test
1) Tes awal
- Apa pengertian kejang
- Apa penyebab dari kejang
- Apa saja tanda dan gejala kejang
- Apa saja jenis dari kejang
- Bagaimana pertolongan pertama pada kejang
2) Tes Akhir
Pertanyaan sama dengan tes
awal
IX.SUMBER PUSTAKA
·
Ngastiyah.
1997. Perawatan anak sakit. Jakarta : EGC. Anderson, Clifford R. 1996.
·
Dr.
Mohamad Kartono. 1991. Pertolongan pertama. Jakarta Petunjuk modern kepada
kesehatan. Bandung.
·
Arif
Mansjoer. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Jakarta
MATERI PENYULUHAN
A.
PENGERTIAN
Demam kejang adalah
proses terjadinya kenaikan suhu tubuh (suhu rectal di atas 38o C)
yang disertai dengan kejang yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium
atau juga bisa merupakan penyakit peradangan.
B.
ETIOLOGI /PENYEBAB
1. Infeksi
2. Kerusakan jaringan otak
3. Faktor lain yang dapat menyebabkan
gangguan pada fungsi otak
C.
KLASIFIKASI /JENIS
f.
Kejang parsial (fokal, lokal)
A.
Kejang parsial sederhana :
Kesadaran tidak terganggu, dapat mencakup satu atau lebih hal
berikut ini :
1.
Tanda-tanda motoris, kedutan
pada wajah, atau salah satu sisi tubuh; umumnya gerakan setiap kejang sama.
2.
Tanda atau gejala otonomik:
muntah, berkeringat, muka merah, dilatasi pupil.
3.
Gejala somatosensoris atau
sensoris khusus : mendengar musik, merasa seakan jatuh dari udara, parestesia.
4. Gejala psikis : dejavu, rasa takut, visi
panoramik.
B.
Kejang parsial kompleks
1.
Terdapat gangguan kesadaran,
walaupun pada awalnya sebagai kejang parsial simpleks
2.
Dapat mencakup otomatisme atau
gerakan otomatik : mengecap–ngecapkan bibir, mngunyah, gerakan menongkel yang
berulang–ulang pada tangan dan gerakan tangan lainnya.
3.
Dapat tanpa otomatisme :
tatapan terpaku
g.
Kejang umum (konvulsi atau non
konvulsi)
A.
Kejang absens
1.
Gangguan kewaspadaan dan
responsivitas
2.
Ditandai dengan tatapan terpaku
yang umumnya berlangsung kurang dari 15 detik
3. Awitan dan akhiran cepat, setelah
itu kempali waspada dan konsentrasi penuh
B.
Kejang mioklonik
1.
Kedutan–kedutan involunter pada
otot atau sekelompok otot yang terjadi secara mendadak.
2.
Sering terlihat pada orang
sehat selama tidur tetapi bila patologik berupa kedutan kedutan sinkron dari
bahu, leher, lengan atas dan kaki.
3.
Umumnya berlangsung kurang dari
5 detik dan terjadi dalam kelompok
4.
Kehilangan kesadaran hanya
sesaat.
C.
Kejang tonik klonik
1.
Diawali dengan kehilangan
kesadaran dan saat tonik, kaku umum pada otot ekstremitas, batang tubuh dan
wajah yang berlangsung kurang dari 1 menit
2.
Dapat disertai hilangnya
kontrol usus dan kandung kemih
3. Saat tonik diikuti klonik pada ekstremitas
atas dan bawah.
4.
Letargi, konvulsi, dan tidur
dalam fase postictal
D.
Kejang atonik
1.
Hilangnya tonus secara mendadak
sehingga dapat menyebabkan kelopak mata turun, kepala menunduk, atau jatuh ke
tanah.
2. Singkat dan terjadi tanpa peringatan.
E.
MANIFESTASI KLINIS /TANDA
GEJALA
1. Kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat
2. Berlangsung singkat > 15 menit dan
berhenti sendiri
3. Umur anak kejang antara 6 bulan & 4
tahun
4. kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah
timbul demam
F.
PROGNOSIS
Dengan
penanganan cepat dan tepat prognosa baik dan tidak menyebabkan kematian resiko
yang akan dihadapi oleh seorang anak sesudah menderita kejang demam tergantung
dari faktor :
1. Riwayat penyakit kejang tanpa demam dalam
keluarga
2. Kelainan dalam perkembangan / kelainan
saraf sebelum anak menderita kejang
3. Kejang yang berlangsung lama
G.
PENATALAKSANAAN
1. Cara penggunaan stesolid rectal tube, sbb
:
a. Baringkan anak dalam posisi agak
menungging
b. Lepaskan tutup saluran keluar / ujung tube
c. Oleskan sedikit vaselin / gel pada ujung
tube
d. Pada anak dibawah umur 3 tahun, cukup
masukan saluran keluar ½ dari panjangnya dalam dubur pijit tube untuk
mengeluarkan seluruh cairan obat
e. Pada anak yang lebih besar, masukan
seluruh saluran dalam dubur dengan posisi lurus ke bawah.
f. Tube dipijit terus pada waktu mencabut
kembali
Biarkan anak pada posisi
semula, kedua pantat dirapatkan selama beberapa menit, untuk mencegah cairan
obat merembes keluar.
2. Umum
a. Baringkan pasien di tempat yang rata,
kepala dimiringkan dan pasang sudip lidah yang sudah dibungkus kasa / sapu
tangan.
b. Singkirkan benda-benda yang ada di sekitar
anak, lepaskan pakaian yang menganggu pernafasan.
c. Bila suhu tinggi berikan kompres air biasa
/ kran secara intensif
d. Setelah pasien bangun dan sadar berikan
minuman hangat
SUMBER PUSTAKA
·
Ngastiyah.
1997. Perawatan anak sakit. Jakarta : EGC. Anderson, Clifford R. 1996.
·
Dr.
Mohamad Kartono. 1991. Pertolongan pertama. Jakarta Petunjuk modern kepada
kesehatan. Bandung.
·
Arif
Mansjoer. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Jakarta
RUMAH SAKIT UMUM
Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Daftar Hadir Program: Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
Topik :
Kejang Demam
Hari/tanggal : Jum’at,
22 Februari
2013
Sasaran : Keluarga klien yang ada di ruang 7B
RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Tempat : Ruang
7B RSU Dr. Saiful Anwar
Malang
Waktu : 30 menit
No
|
Nama
|
Alamat
|
Tanda
Tangan
|
|
1
|
|
|
1
|
|
2
|
|
|
|
2
|
3
|
|
|
3
|
|
4
|
|
|
|
4
|
5
|
|
|
5
|
|
6
|
|
|
|
6
|
7
|
|
|
7
|
|
8
|
|
|
|
8
|
9
|
|
|
9
|
|
10
|
|
|
|
10
|
11
|
|
|
11
|
|
12
|
|
|
|
12
|
13
|
|
|
13
|
|
14
|
|
|
|
14
|
15
|
|
|
15
|
|
16
|
|
|
|
16
|
17
|
|
|
17
|
|
18
|
|
|
|
18
|
19
|
|
|
19
|
|
20
|
|
|
|
20
|
21
|
|
|
21
|
|
22
|
|
|
|
22
|
23
|
|
|
23
|
|
24
|
|
|
|
24
|
25
|
|
|
25
|
|
26
|
|
|
|
26
|
27
|
|
|
27
|
|
28
|
|
|
|
28
|
29
|
|
|
29
|
|
30
|
|
|
|
30
|
Malang, 22 Februari 2013
Pembimbing Penyuluhan Koordinator
penyuluhan
LEMBAR OBSERVER
Kegiatan : Penyuluhan tentang Kejang Demam
Hari/tanggal : Jumat/22 Februari 2013
Tempat : di Ruang 7B RSU dr. Saiful Anwar Malang
Jam
|
Kegiatan
|
|
1.1.5.1
Pembukaan
1.1.5.2
Penyampaian materi
Diskusi
Pertanyaan
1)
Nama penanya :…………………………………………………
Pertanyaan :
……………………………………….………..
…………………………………………………
Jawab :…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
2)
Nama penanya :…………………………………………………
Pertanyaan :
……………………………………….………..
…………………………………………………
Jawab :…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
3)
Nama penanya …………………………………………………
Pertanyaan :
……………………………………….………..
…………………………………………………
Jawab :…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
4)
Nama penanya :…………………………………………………
Pertanyaan :
……………………………………….………..
…………………………………………………
Jawab : …………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
|
Malang, 22 Februari2013
Observer
LEMBAR EVALUASI PROSES
Topik :
Kejang Demam
Hari/tanggal : Jum’at,
22 Februari 2013
Sasaran : Keluarga klien yang ada di ruang 7B
RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Tempat : Ruang
7B RSU Dr. Saiful Anwar
Malang
Waktu : 30 menit
A. ANALISA DATA
1. Peserta Penyuluhan
Keluarga pasien yang sedang menunggu atau menjenguk
pasien RSU dr. Saiful
Anwar Malang.
2. Penyuluh
Mahasiswa Akademi Kesehatan Rajekwesi
Bojonegoro
3. Tempat Penyuluhan
Ruang 7B RSU dr. Saiful Anwar Malang.
B. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap
|
Kegiatan
|
Pembukaan
|
|
Penyampaian
|
|
Penutup
|
|
Malang,
22 Februari 2013
Observer
(…..…..….………….)
No comments:
Post a Comment