Menjadi diri
sendiri iitu ibarat berjalan di sebuah jalur dimana kanan kirinya adalah
hal-hal baru yang sebagian menerimamu dan sebagian lagi menentangmu.Pernah aku
merasa terpuruk dengan keadaan ini,pernah aku mencoba protes akan takdir
ini,pernah juga ingin memberontak atas keadaan ini.Air mata? Entah sudah berapa
banyak menetes,seakan semua tak ada artinya,seakan tak memberi pengaruh
apa-apa.Apa yang aku rasa sekarang ? putus asa ? marah ? atau apa? Aku sendiri
tak paham dengan apa yang akau rasakan saat ini.Ingin hati menjadi sosok yang
baru,tapi aku tak tahu,sosok yang baru
itu seperti apa? Sosok yang baru itu yang bagaimana? Bahkan aku pun tak tahu
alasan apa aku harus berubah menjadi sosok baru itu,yang aku tahu hanyalah,aku
sudah muak dengan semua ini, aku telah lelah dengan apa yang terjadi saat ini.Sudah
saatnya berubah,tapi sekali lagi,berubah menjadi apa? Berubah yang seperti apa?
Bagaimana cara berubah?.Perntanyaan yang entah apa jawabannya,mungkin untuk
sebagian orang mereka mudah mencari jawaban dari semua itu.Otak mereka masih
belum terisi dengan berbagai beban yang berat dan tanggung jawab yang
seharusnya belum saaatnya menjadi kewajibanmu namun harus dipakasakan menjadi
milikmu.Atau opsi lain di hidupku ini adalah berjalan sesuai denagn alurnya,ya.seperti
cerita-cerita fiktif yang dibuat manusia.Aku tokoh utamanya,orang-oirang
disekitarku adalah peran pembantunya,dan Tuhan adalah
pencipta,penulis,pengarang bahkan bila di filmkan Tuhan-lah sutradara,pengatur
setting latar,lampu,bahkan Tuhan-lah produsernya,dan para malaikat adalah
penontonnya.Dengan segala bla....bla....bla....kehidupan yang pada ahkirnya
akan mencapai klimaksnya suatu saat nanti.Tapi,sebagai tokoh utama di ceritaku
sendiri,berarti aku boleh memilih aku memerankan apa,Tuhan aku memilih berperan
sebagai orang kaya,kaya materi dan tetntunya juga kaya hati,mungkin seperti itu
saja cukup.Kaya dan sukses sebenarnya adalah tujuan ahkir hidupku.Tapi aku akui
untuk menjadi diri sendiri itu sulit,tapi lebih sulit menjadi orang lain,terutama
menjadi orang yang kita cintai.
jika manusia hanya diam tanpa usaha atas dirinya, dia bagaikan hidup dalam sebuah ruang kaca,yang hanya bisa melihat dan mefikirkannya tanpa mampu menyentuh dan mewujudkannnya
Wednesday, September 25, 2013
menjadi diri sendiri itu..
Menjadi diri
sendiri iitu ibarat berjalan di sebuah jalur dimana kanan kirinya adalah
hal-hal baru yang sebagian menerimamu dan sebagian lagi menentangmu.Pernah aku
merasa terpuruk dengan keadaan ini,pernah aku mencoba protes akan takdir
ini,pernah juga ingin memberontak atas keadaan ini.Air mata? Entah sudah berapa
banyak menetes,seakan semua tak ada artinya,seakan tak memberi pengaruh
apa-apa.Apa yang aku rasa sekarang ? putus asa ? marah ? atau apa? Aku sendiri
tak paham dengan apa yang akau rasakan saat ini.Ingin hati menjadi sosok yang
baru,tapi aku tak tahu,sosok yang baru
itu seperti apa? Sosok yang baru itu yang bagaimana? Bahkan aku pun tak tahu
alasan apa aku harus berubah menjadi sosok baru itu,yang aku tahu hanyalah,aku
sudah muak dengan semua ini, aku telah lelah dengan apa yang terjadi saat ini.Sudah
saatnya berubah,tapi sekali lagi,berubah menjadi apa? Berubah yang seperti apa?
Bagaimana cara berubah?.Perntanyaan yang entah apa jawabannya,mungkin untuk
sebagian orang mereka mudah mencari jawaban dari semua itu.Otak mereka masih
belum terisi dengan berbagai beban yang berat dan tanggung jawab yang
seharusnya belum saaatnya menjadi kewajibanmu namun harus dipakasakan menjadi
milikmu.Atau opsi lain di hidupku ini adalah berjalan sesuai denagn alurnya,ya.seperti
cerita-cerita fiktif yang dibuat manusia.Aku tokoh utamanya,orang-oirang
disekitarku adalah peran pembantunya,dan Tuhan adalah
pencipta,penulis,pengarang bahkan bila di filmkan Tuhan-lah sutradara,pengatur
setting latar,lampu,bahkan Tuhan-lah produsernya,dan para malaikat adalah
penontonnya.Dengan segala bla....bla....bla....kehidupan yang pada ahkirnya
akan mencapai klimaksnya suatu saat nanti.Tapi,sebagai tokoh utama di ceritaku
sendiri,berarti aku boleh memilih aku memerankan apa,Tuhan aku memilih berperan
sebagai orang kaya,kaya materi dan tetntunya juga kaya hati,mungkin seperti itu
saja cukup.Kaya dan sukses sebenarnya adalah tujuan ahkir hidupku.Tapi aku akui
untuk menjadi diri sendiri itu sulit,tapi lebih sulit menjadi orang lain,terutama
menjadi orang yang kita cintai.
Monday, September 23, 2013
aku,kamu,dan cerita tentangmu
Saat aku pejamkan mata yang aku lihat adalah kamu,siapa?
Akupun tak mengenal kamu ,bahkan aku tak pernah sekalipun bertemu dengan
kamu,aku tak pernah menyium harum wangimu, akupun tak pernah mendengar lembut
suara mu,lantas siapa kamu? Kamu yang selalu hadir dalam mimpiku, kamu yang
selalu bersamaku di mimpiku, kamu yang selalu indahkan aku dengan wangimu, dan
kamu yang selalu tenangkan aku dengan alunan-alunan lembut senandung yang kau
nyanyikan.siapakah kamu? Yang aku tahu, kamulah yang aku mau,malaikatkah kamu?
Yang aku tahu aku rindu kamu,meski kamu hanya hadir dalam mimpiku,namun aku
percaya...Tuhan pasti punya rencana akan aku ,kamu dan mimpiku tentangmu.
menjadi diri sendiri itu...
Menjadi diri
sendiri iitu ibarat berjalan di sebuah jalur dimana kanan kirinya adalah
hal-hal baru yang sebagian menerimamu dan sebagian lagi menentangmu.Pernah aku
merasa terpuruk dengan keadaan ini,pernah aku mencoba protes akan takdir
ini,pernah juga ingin memberontak atas keadaan ini.Air mata? Entah sudah berapa
banyak menetes,seakan semua tak ada artinya,seakan tak memberi pengaruh
apa-apa.Apa yang aku rasa sekarang ? putus asa ? marah ? atau apa? Aku sendiri
tak paham dengan apa yang akau rasakan saat ini.Ingin hati menjadi sosok yang
baru,tapi aku tak tahu,sosok yang baru
itu seperti apa? Sosok yang baru itu yang bagaimana? Bahkan aku pun tak tahu
alasan apa aku harus berubah menjadi sosok baru itu,yang aku tahu hanyalah,aku
sudah muak dengan semua ini, aku telah lelah dengan apa yang terjadi saat ini.Sudah
saatnya berubah,tapi sekali lagi,berubah menjadi apa? Berubah yang seperti apa?
Bagaimana cara berubah?.Perntanyaan yang entah apa jawabannya,mungkin untuk
sebagian orang mereka mudah mencari jawaban dari semua itu.Otak mereka masih
belum terisi dengan berbagai beban yang berat dan tanggung jawab yang
seharusnya belum saaatnya menjadi kewajibanmu namun harus dipakasakan menjadi
milikmu.Atau opsi lain di hidupku ini adalah berjalan sesuai denagn alurnya,ya.seperti
cerita-cerita fiktif yang dibuat manusia.Aku tokoh utamanya,orang-oirang
disekitarku adalah peran pembantunya,dan Tuhan adalah
pencipta,penulis,pengarang bahkan bila di filmkan Tuhan-lah sutradara,pengatur
setting latar,lampu,bahkan Tuhan-lah produsernya,dan para malaikat adalah
penontonnya.Dengan segala bla....bla....bla....kehidupan yang pada ahkirnya
akan mencapai klimaksnya suatu saat nanti.Tapi,sebagai tokoh utama di ceritaku
sendiri,berarti aku boleh memilih aku memerankan apa,Tuhan aku memilih berperan
sebagai orang kaya,kaya materi dan tetntunya juga kaya hati,mungkin seperti itu
saja cukup.Kaya dan sukses sebenarnya adalah tujuan ahkir hidupku.Tapi aku akui
untuk menjadi diri sendiri itu sulit,tapi lebih sulit menjadi orang lain,terutama
menjadi orang yang kita cintai.
Subscribe to:
Posts (Atom)