Tuesday, September 27, 2011

cerita gelisahku


Cerita gelisahku.....
Aku tak mampu berlari disaat kaki kaki ini tarasa lemah
Aku tak mampu tersenyum disaaat hati ini gelisah menunggu sesuatu yang tak  pasti
Aku hanya sebuah batu yang tak keras lagi
Aku hanya sebuah lembar kertas yang tak tlah terisi coretan kotor kehidupan
Aku hanya sebuah tempat gelap yang tak lagi tersentuh cahaya
Mungkin aku salah menentukan
Mungkin aku salah mengartikan
Mungkin aku salah....
Jiwaku tak lagi tenang
Batinku tak lagi ceria
Apa yang salah?
Mencoba aku berjalan sendiri temukan jawaban itu
Mencoba aku tak hiraukan badai tanya
Mencoba aku berfikir yang lain ,tentang hidup yang tak sama
Aku bukan seorang yang hebat
Bahkan aku tak istimewa
Aku gelisah....
Untuk hidupku yang tlah berubah
Aku gelisah....
Dengan apa yang ku takutkan tak sanggup ku cegah
Aku gelisah...
Tak mampu berikan sesuatu yang bermakna indah
Apa yang salah?
Aku kah?
Tuhan berikan aku ketenangan
Tuhan berikan aku jalan.amin

cerita gelisahku


Cerita gelisahku.....
Aku tak mampu berlari disaat kaki kai ini tarasa lemah
Aku tak mampu tersenyum disaaat hati ini gelisah menunggu sesuatu yang tak  pasti
Aku hanya sebuah batu yang tak keras lagi
Aku hanya sebuah lembar kertas yang tak tlah terisi coretan kotor kehidupan
Aku hanya sebuah tempat gelap yang tak lagi tersentuh cahaya
Mungkin aku salah menentukan
Mungkin aku salah mengartikan
Mungkin aku salah....
Jiwaku tak lagi tenang
Batinku tak lagi ceria
Apa yang salah?
Mencoba aku berjalan sendiri temukan jawaban itu
Mencoba aku tak hiraukan badai tanya
Mencoba aku berfikir yang lain ,tentang hidup yang tak sama
Aku bukan seorang yang hebat
Bahkan aku tak istimewa
Aku gelisah....
Untuk hidupku yang tlah berubah
Aku gelisah....
Dengan apa yang ku takutkan tak sanggup ku cegah
Aku gelisah...
Tak mampu berikan sesuatu yang bermakna indah
Apa yang salah?
Aku kah?
Tuhan berikan aku ketenangan
Tuhan berikan aku jalan.amin

Tuesday, July 12, 2011

Jasa Perawat yang Terabaikan

Kontribusi Perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tidak bisa dipungkiri lagi..perannya sangat besar walaupun saya tidak bisa membuktikannya dengan angka-angka statistik. Coba bayangkan apa jadinya RS tanpa perawat, terlebih-lebih di tingkat Puskesmas peran perawat sangat menonjol, seandainya satu hari saja semua perawat tidak bisa masuk kerja bayangkan saja apa yang terjadi , apalagi kalau satu minggu pasti kacau balau dan kocar kacir pelayanan di Puskesmas/RS.
Kembali kepermasalahan perawat di desa. Kita (perawat) yang bertugas di Puskesmas Pembantu (pustu) di desa sangat tidak mungkin nyelonong begitu saja, kita bertugas karena ada SK. Di Pustu kita diberikan bekal obat-obatan,alat bedah minor,tensi meter dan stetoskop. Kewajiban kita adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat stand by 24 jam salah satunya adalah memberikan pengobatan, pelayanan yang kita berikan tidak kenal siang atau malam, tidak kenal hujan atau musim kemarau, singkatnya dalam semua waktu dan segala lini kita siap.
Semua perawat di Indonesia ini tahu bahwa tindakan medis  dan pemberian pengobatan adalah hak dokter, lalu bagaimana dengan masyarakat di desa apakah harus menunggu dokter memberikan pengobatan sementara kita tahu dokter di Puskesmas Induk hanya satu orang, masyarakat yang dilayani banyak dan tersebar diberbagai desa, disinilah letak unggulnya perawat, peran dokter mau tidak mau..suka tidak suka dengan segala resiko peran dokter diambil alih oleh perawat. Perlu di pahami bahwa pemberian pengobatan oleh perawat bukan hanya sekedar pemberian saja, perawat juga tahu pengobatan karena kita diberikan ilmu pengobatan waktu kuliah. Saya yakin kondisi ini pejabat-pejabat besar di jajaran kesehatan baik itu di kabupaten,provinsi dan pusat  sudah tahu, tapi begitu perawat terpeleset baru mereka berkoar dan mengatakan “kenapa kamu lakukan itu”?..”itu haknya dokter”…”Kamu sok pintar”..’kamu tidak boleh melakukan itu”..dan lain-lain sebagainya
Perawat yang bertugas di Pustu penuh dengan resiko, dibutuhkan nyali dan keberanian tersediri. Sebagai seorang manusia biasa yang penuh dengan kekurangan perasaan takut dan ngeri bila mendengar teman perawat masuk jeruji besi pasti ada. Tapi saya yakin teman-teman yang mengalami masalah bukan karena faktor kesengajaan, semua itu  adalah ujian dari Allah agar selalu berhati-hati dlm menjalankan semua tindakan.
Ada beberapa pertanyaan dibenak saya yang sampai saat ini belum ada jawabannya. siapakah yang akan melindungi kita bila kita menemukan masalah..? sudah jelas dalam UU Kesehatan bahwa yang berhak memberikan pengobatan adalah dokter lalu kenapa pemerintah (Depkes) masih menempatkan Perawat di Puskesmas Pembantu, diberikan Alkes dan obat-obatan ..? Kenapa disetiap Pustu tidak ditempatkan dokter dan apoteker..? Kenapa di Puskesmas rawat inap dokter hanya satu atau mungkin jawabannya “cukuplah” kan ada perawat, lagi-lagi perawat yang diandalkan. Gilirannya perawat ketiban sial semua bungkam bagaikan sapi tertusuk kayu..diam dan tidak ada pembelaan.

hidup perawat!!!!!!

Saturday, July 9, 2011

lebih dari indah

aku hidup bukan tanpa tujuan
aku ingi seperti matahari
besar,megah,dan indah
hidupku kan ku buat lebih dari indah