Dinginnya malam seperti menusuk urat syaraf
yang tak lagi tajam seperti dulu,banyak hal yang terjadi hari ini,dari
keberhasilan,kegelisahan,masa lalu yang hadir ,dan yang terkhir adalah rasa
kehilanan atas sebuah rasa nyaman yang telah menemani jati diri ini sekian
lama.Haahh....sempat hati ini tak kuat menamung semua rasa yang tumpah ruah
menjadi satu gugusan gunung perasaan yabg entah aku harus menamakannya
apa.Berfikfir tentang apa yang tak dipikirkan orang lain mungkin adalah jalan
terbaik,maksudnya? Maksudnya adalah berfikir tentang segala sesuatu yang orang
lain tak pernah kira,menghayalkah anda ? oh..tidak,karena hanya AKU yang bisa
dan hanya AKU yang mampu mengerti AKU.
jika manusia hanya diam tanpa usaha atas dirinya, dia bagaikan hidup dalam sebuah ruang kaca,yang hanya bisa melihat dan mefikirkannya tanpa mampu menyentuh dan mewujudkannnya
Saturday, June 29, 2013
Monday, June 17, 2013
The Story of Us
Bali, ya, semua
berawal dari Bali. 3 tahun yang lalu kurang lebihnya, kita pergi ke Bali dalam
rangka Study Tour. Di saat itu pula kau pertama kali melihatku. Parahnya aku
sama sekali tidak merasa melihatmu.
Bus itu juga yang
menjadi sejarah perjalanan cinta kita. Beberapa siswa dari kelasmu begabung
dengan kelasku, termasuk juga kamu. Entah apa yang membuatmu tertarik padaku,
tapi sayangnya kau tak berani secara langsung mendekatiku. Tapi, aku yakin, kau
punya beribu alasan untuk tidak buru-buru mendekatiku, yah.. mungkin kamu takut
terlihat gombal dan menyebalkan di mataku.
Sepulang dari
Bali, tiba-tiba saja handphone ku berdering, nada pesan terdengar. Sebuah
message yang kurasa tak begitu penting dan dari nomor yang tak ku kenal, tapi
entah kenapa aku ingin membalas pesan singkat itu. Tak lama kemudian, aku dapat
balasan yang isinya tentang identitasmu. Aku tersentak kaget, yang ada di
pikiranku, siapa ini? Dan darimana dia mendapatkan nomor ponselku?
Waktu itu lagi
boomingnya sebuah jejaring sosial yang bernama “friendster”, anehnya juga
kenapa aku sepenasaran ini? Kita saling tukar alamat fs, dan aku langsung
browsing lewat hape jadulku. Lagsung saja aku klik icon yang menunjuk fotomu,
masih saja aku belum merasa melihatmu.
Akhirnya kita
sering sms-an, aku pun nyaman lama-lama dengan mu. Sering kali kau mengajakku
launch ataupun dinner, tapi aku selalu menolaknya. Tentu saja aku punya alasan
tersendiri,karena status kita belum
jelas, pacar bukan, teman juga hampir bukan, karena baru saja kita saling
kenal.
Selang beberapa
hari, aku pergi ke sekolah untuk keperluan registrasi pembayaran sekolah.
Jadwal registrasi untuk kelas 2 memang hari rabu dan kamis, waktu itu kamu
menanyakan kapan aku akan registrasi? Aku memlih hari rabu, sedangkan kamu
memilih hari kamis. Dalam hatiku berkata “ ngga pengen ketemu aku kah?”, entah
kenapa juga ada pemikiran bodoh seperti itu. Namun hal yang tak ku duga, aku
seperti melihat sosok di alamat friendster yang kamu berikan, sosok yang ada di
foto profilmu, yah.. benarkah itu kamu? Aku masih belum yakkin, itu kamu atau
bukan. Namun kau berikan kode, kamu tersenyum kecil padaku. Aku bingung, apa
ini orang yang ada di friendster kemarin? Sepertinya iya, ku balas dengan
senyuman ragu.
Setelah selesai,
aku pun pulang, bersama temanku yang searah dengan jalan pulangku. Namun ketika
aku selepas meninggalkan gerbang sekolah, kau mengejarku dan menawarkan untuk
mengantarku pulang. Lagi-lagi aku menolaknya, karena aku sudah ada janji dengan
temanku. Sepertinya kamu agak malu.. ^^
Mulai saat itu
kita sering sms-an, ntah membahas apa aja, aku semakin nyaman denganmu. Sampai
akhirnya tahun ajaran baru telah tiba, kita menginjak kelas 3 SMA. Aku sering
melihatmu dan melewati kelasmu, ketika pulang kau sering membuntutiku dan
mengajak ngobrol sampai di gerbang. Namun aku sudah punya rekan pulang, yaitu
adik kelasku. Hampir setiap hari seperti itu, sampai suatu saat secara tak
langsung kamu menyatakan perasaanku. Spontanitas aku kaget bukan main,
bagaimana tidak, kita baru saja berkenalan tapi secepat itu kamu bilang
sayang..
Aku memilih untuk
meyakinkan diriku sendiri, memantapkan hatiku, tak mau kejadian yang dulu
terulang kembali. Aku meminta waktu untuk itu, sepertinya kamu amat keberatan
dengan permintaanku itu. Akhirnya aku memutuskan untuk menjawab cintamu ketika
acara ulang tahun sekolah akhir bulan itu, kamupun menyetujuinya.
Tiba akhirnya
waktu yang direncanakan, aku semakin glisah. Memandang seluruh lapangan
sekolah, mencari sosokmu, iya.. kamu tampak sibuk. Maklumlah, kamu termasuk
anggota OSIS di sekolah. Saatnya acara hiburan, malam itu sekitar pukul
sembilan kau mendekatiku, dan mengajakku di koridor kelas, kau utarakan lagi
perasaanmu, dan memintaku menjawabnya dengan isyarat sebatang coklat. Jika aku
menerima cintamu, aku harus memakan coklat itu langsung di hadapanmu. Namun
jika aku menolakmu, aku harus mematahkan batang coklat tersebut. Saat itupun
tanganku gemetaran, apalagi ketika kamu mengeluarkan coklat itu dari tasmu dan
membuka sedikit ujungnya.
Dengan perlahan
lahan, aku dengan gugupnya memasukkan coklat itu ke mulutku. Langsung saja kamu
memegang tanganku erat-erat, dan berterimakasih padaku. Malam itu menjadi
sejarah awal hubungan kita, romantis sekali rasanya..
semoga kita selamanya, amin..
semoga kita selamanya, amin..
Subscribe to:
Posts (Atom)